Selasa, 22 Juni 2010

Resensi Atheis

Atheis

Hasan adalah seorang muslim yang taat beragama, sedari kecilnya. Ayah dan Ibunya tergolong orang yang saleh dan alim. Ketika ia beranjak dewasa, ada perasaan yang muncul dari dirinya untuk pergi merantau sekaligus memperdalam ilmu agamanya bersama dengan sang Paman yang juga Guru Ayahnya. Di bandung, tempat hasan merantau ia mendapat pekerjaan di suatu perkantoran. Ketika itu Hasan berada di sebuah stasiun kereta api. Disana ia bertemu degan kawan lama yang bernama Rusli bersama dengan seorang gadis yang sangat cantik bernama Kartini.
Rusli mengaku bahwa wanita cantik jelita itu adalah adiknya. Namun di hati Hasan berkata lain. Lama berbincang-bincang Rusli pun mengundang Hasan datang kerumahnya. Sekian lama tak berjumpa Hasan terus saja memikirkan gadis yang bersama dengan teman lamanya tadi. Hatinya bagaikan tersayat-sayat jika mengingat wajah wanita itu. Akhirnya ia memutuskan untuk berkunjung ke rumah Rusli dan ia mendapat suatu fakta bahwa Karini adalah teman yang sudah dianggap adik oleh Rusli.
Pertemuan mereka terjadi ketika Kartini dipaksa kawin dengan seorang lelaki tua berkebangsaan Arab. Namun Kartini tidak mau dan melarikan diri ke rumah Rusli. Semenjak hari itu mereka berdua tinggal bersama dan semakin dekat satu sama lain. Semakin hari Kartini dan Hasan semakin dekat dan karena hal itu Hasan mulai meninggalkan perintah agama karena mengikuti gaya hidup Kaetinmi yang idealis. Beberapa bulan kemudian surat datang dari desa yang menyatakan bahwa Ayah Hasan sakit. Lalu ia pun berkemas untuk pulang serta berpamitan dengan Rusli dan Kartini. Ketiak ia berpamitan datanglah seorang kawan Rusli yang bersifat idealias dan feodal yang bernama Anwar. Anwar menawarkan diri untuk ikut bersama Hasan.
Ketika di rumah orang tua Hasan heran melihat tingkah Hasan yang berubah menjadi seorang yang bebas dan tidak menjalankan perintah agama lagi. Di sana Hasan menceritakan bahwa ia ingin menikah dengan seorang gadis yang idealis. Namun Ayah Hasan menolaknya danh terjadilah pertengkaran hebat antara ayah dan anak itu. Setelah kembali ke Bandung Hasan menikahi Kartini. Namun setelah tiga tahun menikah mereka tidak dikaruniai seorang anak. Di tambah lagi kedekatan Kartini dengan Anwar. Hasan semakin marah dan mereka sering sekali bertengkar. Akkhirnya mereka pun bercerai. Setelah bercerai, Hasan menyadari segala kesalahannya meninggalakan perintah agama dan durhaka terhadap Ayahnya. Di masa tuanya Hasan hidup dengan rasa ketakutan tentang mereka dan ia mati di tangan seorang Jepang yang menembaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar